Rabu, 20 April 2016

Pengalaman Menjadi Seorang Paskibraka




Akibat dari saya bercerita tentang paskibra tadi,saya jadi ingin menceritakan pengalaman saya menjadi seorang paskibraka. Menurut saya, menjadi seorang paskibraka itu tidak mudah. Jika fisik dan mental anda tidak kuat,pasti anda tidak akan sanggup menjadi seorang paskibraka. Awal mula saya ingin menjadi seorang paskibraka karna teman saya yang sudah menjadi seorang paskibraka terlibih dahulu. Dia bernama Ely,Vira,dan Ega. Mereka senior saya di tingkat Provinsi Jakarta Timur. Mereka bertiga menceritakan mereka masing-masing menjadi seorang paskibraka yang menurut saya amat sangat menyenangkan. Mereka menceritakan suka duka nya menjadi seorang paskibraka. Hal itu membuat saya tertarik untuk mengikuti seleksi pasukan pengibaran bendera merah putih pusaka. Akhirnya saya memutuskan tekad saya untuk mendaftar menjadi seorang paskibraka
Pada saat saya mendaftar,saya di damping mereka bertiga. Saya dijelaskan bagaimana supaya saya bisa lolos di seleksi tingkat kecamatan. Pada saat seleksi kecamatan saya dating telat, saya sudah panik. Untung saja saya masih boleh mengikuti seleksi tersebut. Persyaratan -persyaran dan kegiatan pada hari itu saya ikuti dengan antusias dan bersemangat. Singkat cerita, sudah di penghujung acara, saatnya pengumuman siapa yang berhak melanjutkan seleksi untuk provinsi Jakarta Timur. Pada saat itu perasaan saya sudah tidak enak. Saya takut jika saya tidak lolos. Saya mencoba untuk tenang dan berdoa agar nama saya disebut di dalam pengumuman tersebut. Dan benar saja Allah mengabulkan doa saya, nama saya dipanggil untuk masuk ke barisan yang lolos untuk seleksi berikutnya. Senangnya bukan main. Sebelum pulang saya di arahkan oleh senior untuk mempersiapkan diri di seleksi berikutnya.
Kira-kita seminggu dari seleksi kecamatan, saya menikuti seleksi untuk tingkat Jakarta Timur. Kegiatan disini lebih berat dibanding kegiatan di tingkat kecamatan. Kemampuan fisik saya mulai digenjot di seleksi tingkat ini. Dari pukul pagi hinggal petang,kegiatan seleksi di tingkat ini tidak kunjung selesai. Saya sudah kuwalahan untuk mengikutinya. Tetapi kegiatan seleksi ini lebih seru dibanding kegiatan seleksi sebelumnya, karna kegiatan yang paling saya suka saat itu adalah saat senior saya merekam kami satu persatu untuk mengekspresikan jikalau kami lolos seleksi di tingkat ini. Singkat cerita, kira-kira pukul 6 petang pengumuman kelolosan akan dimulai. Paniknya bukan main, saya takut sekali jika saya tidak lolos. Tetapi saya harus tetap optimis, jikalau saya tidak lolos untuk tingkat selanjutnya juga saya tidak boleh patah semangat. Dan ternyata, video saya yang di rekam tadi ditunjukan di proyektor yang sangan besar. Saya langsung berdiri dan berlari ketempat yang sudah di anjurkan oleh senior saya. Senangnya bukan main. Lelah saya terbayar oleh video tersebut.saat saya berlari. Di samping-samping jalan banyak kakak-kakak senior saya sedang bernyanyi untuk mengucapkan selamat kepada orang-orang yang sudah lolos ditingkat provinsi Jakarta Timur. Diruangan yang ditunjukan oleh kakak-kakaknya disana semua tempatnya orang-orang yang lolos seleksi tersebut dan siap untuk menikuti seleksi tingkat Dki Jakarta.
            Tiga hari setelah seleksi Jakarta Timur, seleksi untuk tingkat dki Jakarta dimulai, seleksi ini beda dari seleksi-seleksi berikutnya. Seleksi ini meninap yang dilaksakan 3 haru 2 malam yang berada di bogor. Ada ratusan orang yang menikuti seleksi tersebut dari wilayah-wilayah lain. Ada yang dari Jakarta timur, Jakarta barat, Jakarta pusat, Jakarta selatan, dan ada juga yang dari kepulauan seribu.
 Hari pertama kami baru diperkenalkan tata cara ikut seleksi,pembagian kelompok,dan pembagian kamar. 1 kamar berisi 4-5 orang. Saya mendapatkan kamar yang berisi 4 orang. Saya sekamar dengan teman-teman yang berasal dari wilayah Jakarta Timur.
Hari kedua kegiatan-kegiatan fisik,mental telah dimulai. Kegiatan disana dilaksanakan dengan cara per pos-pos. pos pertama adalah pos fisik, pos  kedua adalah pos kesenian, pos ketiga adalah pos kemampuan berbahasa asing, pos keempat adalah pos psikotes dan terakhir adalah pos wawancara. Saya menjalankan kegiatan ini dengan semangat dan bersungguh-sungguh. Kirakira pukul 8 malam kegiatan tersebut sudah selesai semua. Saatnya untuk beristirahat.
Keesokan harinya, saatnya pengumuman siapa yang lolos menjadi paskibraka dki Jakarta. Kami semua dibariskan saling berhadapa dengan sikap sempurna. Disana kami dinilai mimik wajah, dan postur tubuh. Pantukhir sudah selesai. Saatnya pengumuman siapa yang lolos menjadi seorang paskibraka. Perasaan saya lebih panik dan deg-degan dibanding dari pengumuman seleksi kecamatan dan provinsi. Saya takut sekali nama saya tidak dipanggil pada saat itu. Dan ternyata dugaan saya salah, saya bisa lolos di tingkat dki Jakarta. Alhamdulillah, saya senang sekali. Ayah dan ibu saya juga saat saya kabarkan bahwa saya lolos ikut senang dan bangga. Seleksi untuk tingkat dki Jakarta ini juga sekaligus untuk menyeleksi tingkat paskibraka nasional. Tetapi saya tidak terpilih mewakili dki Jakarta untuk mengikuti seleksi nasional.   
            Singkat cerita, saya sudah mengikuti latihan-latihan untuk mengibarkan bendera pusaka, saya di didik kurang lebih selama 3 bulan untuk mencapai tujuan saya yaitu mengibarkan bendera merah putih pusaka pada tanggal 17 agustus 2014. Disana saya di didik menjadi seorang yang mandiri, tegas, bertanggung jawab, kekompakan, bahkan fisik saya sangat dilatih disana. Dari mulai lari, push up, sit up, dll. Selain itu juga, banyak perubahan-perubahan yang terjadi di diri saya. Dari mulai rambut saya yang menjadi pendek 2 jari dibawah telinga, kulit  saya menjadi hitam, dan makan saya menjadi banyak. Tetapi saya,kedua orang tua saya, dan kakak-kakak saya bangga. Karna saya bisa menjadi seorang paskibraka. Karna menurut mereka,dan saya, menjadi seorang paskibraka itu tidak mudah.  Itulah pengalaman saya yang sampai saat ini masih saya ingat.
           Terimakasih.
 foto di atas ini adalah pada saat pengukuhan capaska 2014




Tidak ada komentar:

Posting Komentar