Akibat
dari saya bercerita tentang paskibra tadi,saya jadi ingin menceritakan pengalaman
saya menjadi seorang paskibraka. Menurut saya, menjadi seorang paskibraka itu
tidak mudah. Jika fisik dan mental anda tidak kuat,pasti anda tidak akan
sanggup menjadi seorang paskibraka. Awal mula saya ingin menjadi seorang
paskibraka karna teman saya yang sudah menjadi seorang paskibraka terlibih
dahulu. Dia bernama Ely,Vira,dan Ega. Mereka senior saya di tingkat Provinsi
Jakarta Timur. Mereka bertiga menceritakan mereka masing-masing menjadi seorang
paskibraka yang menurut saya amat sangat menyenangkan. Mereka menceritakan suka
duka nya menjadi seorang paskibraka. Hal itu membuat saya tertarik untuk
mengikuti seleksi pasukan pengibaran bendera merah putih pusaka. Akhirnya saya
memutuskan tekad saya untuk mendaftar menjadi seorang paskibraka
Pada
saat saya mendaftar,saya di damping mereka bertiga. Saya dijelaskan bagaimana
supaya saya bisa lolos di seleksi tingkat kecamatan. Pada saat seleksi
kecamatan saya dating telat, saya sudah panik. Untung saja saya masih boleh mengikuti
seleksi tersebut. Persyaratan -persyaran dan kegiatan pada hari itu saya ikuti
dengan antusias dan bersemangat. Singkat cerita, sudah di penghujung acara,
saatnya pengumuman siapa yang berhak melanjutkan seleksi untuk provinsi Jakarta
Timur. Pada saat itu perasaan saya sudah tidak enak. Saya takut jika saya tidak
lolos. Saya mencoba untuk tenang dan berdoa agar nama saya disebut di dalam
pengumuman tersebut. Dan benar saja Allah mengabulkan doa saya, nama saya
dipanggil untuk masuk ke barisan yang lolos untuk seleksi berikutnya. Senangnya
bukan main. Sebelum pulang saya di arahkan oleh senior untuk mempersiapkan diri
di seleksi berikutnya.
Kira-kita
seminggu dari seleksi kecamatan, saya menikuti seleksi untuk tingkat Jakarta
Timur. Kegiatan disini lebih berat dibanding kegiatan di tingkat kecamatan.
Kemampuan fisik saya mulai digenjot di seleksi tingkat ini. Dari pukul pagi
hinggal petang,kegiatan seleksi di tingkat ini tidak kunjung selesai. Saya
sudah kuwalahan untuk mengikutinya. Tetapi kegiatan seleksi ini lebih seru
dibanding kegiatan seleksi sebelumnya, karna kegiatan yang paling saya suka
saat itu adalah saat senior saya merekam kami satu persatu untuk
mengekspresikan jikalau kami lolos seleksi di tingkat ini. Singkat cerita,
kira-kira pukul 6 petang pengumuman kelolosan akan dimulai. Paniknya bukan
main, saya takut sekali jika saya tidak lolos. Tetapi saya harus tetap optimis,
jikalau saya tidak lolos untuk tingkat selanjutnya juga saya tidak boleh patah
semangat. Dan ternyata, video saya yang di rekam tadi ditunjukan di proyektor
yang sangan besar. Saya langsung berdiri dan berlari ketempat yang sudah di
anjurkan oleh senior saya. Senangnya bukan main. Lelah saya terbayar oleh video
tersebut.saat saya berlari. Di samping-samping jalan banyak kakak-kakak senior
saya sedang bernyanyi untuk mengucapkan selamat kepada orang-orang yang sudah
lolos ditingkat provinsi Jakarta Timur. Diruangan yang ditunjukan oleh
kakak-kakaknya disana semua tempatnya orang-orang yang lolos seleksi tersebut
dan siap untuk menikuti seleksi tingkat Dki Jakarta.
Tiga hari setelah seleksi Jakarta
Timur, seleksi untuk tingkat dki Jakarta dimulai, seleksi ini beda dari
seleksi-seleksi berikutnya. Seleksi ini meninap yang dilaksakan 3 haru 2 malam
yang berada di bogor. Ada ratusan orang yang menikuti seleksi tersebut dari
wilayah-wilayah lain. Ada yang dari Jakarta timur, Jakarta barat, Jakarta
pusat, Jakarta selatan, dan ada juga yang dari kepulauan seribu.
Hari pertama kami baru diperkenalkan tata cara
ikut seleksi,pembagian kelompok,dan pembagian kamar. 1 kamar berisi 4-5 orang.
Saya mendapatkan kamar yang berisi 4 orang. Saya sekamar dengan teman-teman
yang berasal dari wilayah Jakarta Timur.
Hari
kedua kegiatan-kegiatan fisik,mental telah dimulai. Kegiatan disana dilaksanakan
dengan cara per pos-pos. pos pertama adalah pos fisik, pos kedua adalah pos kesenian, pos ketiga adalah
pos kemampuan berbahasa asing, pos keempat adalah pos psikotes dan terakhir
adalah pos wawancara. Saya menjalankan kegiatan ini dengan semangat dan
bersungguh-sungguh. Kirakira pukul 8 malam kegiatan tersebut sudah selesai
semua. Saatnya untuk beristirahat.
Keesokan
harinya, saatnya pengumuman siapa yang lolos menjadi paskibraka dki Jakarta.
Kami semua dibariskan saling berhadapa dengan sikap sempurna. Disana kami
dinilai mimik wajah, dan postur tubuh. Pantukhir sudah selesai. Saatnya
pengumuman siapa yang lolos menjadi seorang paskibraka. Perasaan saya lebih
panik dan deg-degan dibanding dari pengumuman seleksi kecamatan dan provinsi.
Saya takut sekali nama saya tidak dipanggil pada saat itu. Dan ternyata dugaan
saya salah, saya bisa lolos di tingkat dki Jakarta. Alhamdulillah, saya senang
sekali. Ayah dan ibu saya juga saat saya kabarkan bahwa saya lolos ikut senang
dan bangga. Seleksi untuk tingkat dki Jakarta ini juga sekaligus untuk
menyeleksi tingkat paskibraka nasional. Tetapi saya tidak terpilih mewakili dki
Jakarta untuk mengikuti seleksi nasional.
Singkat cerita, saya sudah mengikuti
latihan-latihan untuk mengibarkan bendera pusaka, saya di didik kurang lebih
selama 3 bulan untuk mencapai tujuan saya yaitu mengibarkan bendera merah putih
pusaka pada tanggal 17 agustus 2014. Disana saya di didik menjadi seorang yang
mandiri, tegas, bertanggung jawab, kekompakan, bahkan fisik saya sangat dilatih
disana. Dari mulai lari, push up, sit up, dll. Selain itu juga, banyak
perubahan-perubahan yang terjadi di diri saya. Dari mulai rambut saya yang
menjadi pendek 2 jari dibawah telinga, kulit
saya menjadi hitam, dan makan saya menjadi banyak. Tetapi saya,kedua
orang tua saya, dan kakak-kakak saya bangga. Karna saya bisa menjadi seorang
paskibraka. Karna menurut mereka,dan saya, menjadi seorang paskibraka itu
tidak mudah. Itulah pengalaman saya yang sampai saat ini masih saya ingat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar