TUGAS KELOMPOK 1
(SOFTSKILL)
Cyber
Bullying : Flaming
Disusun Oleh:
1. Erkan Taufiq (12515248)
2.
Hemashella Permata (13515109)
3.
Rifatunnisa Rahagita (15515956)
4.
Risma Ayus Q (16515073)
5.
Vicka Yudesti Ilna (17515025)
FAKULITAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Psikologi dan Teknologi Internet tentang Flamming.
Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Psikologi dan Teknologi Internet tentang Flamming ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Psikologi dan Teknologi Internet tentang Flamming ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Depok,
Oktober 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang
menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan
atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang,
istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs
web internal
perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah
memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat
IP, dan
protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol
Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang
sering digunakan.
Adapun Netiquette atau Network Etiquette
merupakan etika dalam menggunakan internet. Internet etiquette merupakan
ketentuan atau tata cara tertulis dalam sistem jaringan yang dipakai untuk
melakukan komunikasi, biasanya di dalam news group ,USENET, juga dalam e-mail.
Sebenarnya Netiquette merupakan hal penting untuk diketahui oleh kita semua
karena saat kita berinteraksi di internet dengan banyak orang bisa jadi apa
yang kita utarakan (ketik/tulis) tidak sama dengan prasangka pembacanya. Salah
satu didalam aturan dalam Nettiquette yaitu terdapat jangan flamming
(memanas-manasi).
A. TUJUAN
1. Memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah Psikologi dan Teknologi Internet.
2. Memperoleh pengetahuan tentang Flaming dalam Netiquette
supaya kita lebih mengetahui apa saja etika dalam
menggunakan Internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN CYBER BULLYING : FLAMMING
Cyber Bullying adalah kata yang sudah tidak asing terdengar
di masyarakat luas, terlebih masyarakat yang menggunakan media sosial. Cyber
Bullying sendiri memiliki arti segala bentuk kekerasan yang dialami oleh anak atau remaja
dan dilakukan teman seusia melalui dunia internet atau dengan bantuan
teknologi. Cyber bullying merupkan kejadian manakala seorang anak atau remaja
diejek, dihina, diintimidasi atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain
melalui media internet atau teknologi digital seperti telepon seluler dan
sosial media. Cyber Bullying
memiliki banyak macam, salah satunya adalah Flaming. Flaming berasal dari kata flame yang berarti membara atau
membakar. Kalau flaming bisa kita simpulkan bahwa flaming ialah menyala atau
hampir sama definisinya dengan flame. Akan tetapi pengertian flaming di
internet memiliki arti yang berbeda. Yaitu, sifat yang dapat membakar, membara,
atau menyalakan emosi orang sehingga bisa dibilang konflik di dunia maya itu.
Karena itu, didunia ini memang ada yang namanya konflik, selain konflik juga
ada yang namanya permusuhan, pertikaian, dan lain-lain.
Flaming merupakan konflik perdebatan yang ada di dunia
internet karena masalah sesuatu. Masalah itu bisa dapat berupa pengejekan
terhadap komponen dunia maya, perdebatan, pertikaian, hingga terjadinya
peperangan adu mulut di dunia maya. Peperangan atau flaming ini dapat
menimbulkan kita kena banned, block, penyesalan hingga terjadinya permusuhan
antara satu ddengan lainnya sehingga dapat menimbulkan rasa benci terhaddap
yang lainnya. Flaming adalah ketika seseorang atau sekelompok orang mengekspresikan
hal-hal negatif mengenai situasi tertentu. Alasan untuk mengingatkan orang yang
melakukan hal ini adalah karena beberapa orang mungkin tidak tahu jika orang
tersebut sedang melakukan flaming. Maksudnya di sini adalah, lingkungan
Internet tidak seperti Anda sedang duduk dengan orang lain dan saling
berhadap-hadapan, lalu mengatakan orang lain itu gila atau Anda jengkel
terhadap sesuatu. Jadi tolong beritahu orang lain jika dia sedang melakukan
flaming. Kita berusaha untuk sama-sama mengurangi kemungkinan adanya
konfrontasi di Internet.
Flaming adalah interaksi bermusuhan
dan menghina antara pengguna internet, sering melibatkan penggunaan senonoh. Flaming biasanya terjadi dalam
konteks sosial sebuah forum internet, Internet Relay
Chat(IRC), Usenet, melalui e-mail, server game seperti Xbox Live atau PlayStation Network,dan video-sharing website. Hal
ini sering hasil pembahasan dipanaskan masalah dunia nyata seperti politik, agama, dan
filsafat, atau isu-isu yang polarisasi sub-populasi, tetapi
juga dapat dipicu oleh perbedaan yang tampaknya sepele. Gejolak yang disengaja, sebagai lawan menyala sebagai hasil dari
diskusi emosional, dilakukan oleh
individu yang dikenal sebagai flamers, yang secara
khusus termotivasiuntuk menghasut menyala. Pengguna ini mengkhususkan
diri dalam menyala dan menargetkan aspek-aspek tertentu dari percakapan yang
kontroversial.
B. CONTOH KASUS
![]() |





C. ANALISIS KASUS
Pada
jaman sekarang ini, banyak sekali
orang yang
menggunakan
fitur-fitur di sosial media. Salah
satunya adalah Instagram. Hampir semua kalangan
menggunakan Instagram, mulai dari masyarakat biasa hingga para artis-artis. Seringkali instagram ini digunakan untuk hal-hal
negatif. Salah satnya adalah komentar-kometar negatif dari para haters atau
orang yang tidak menyukai seseorang. Komentar-komentar ini sering memprovokasi pengguna lain juga. Jadi pengguna lain juga ikut
memberikan komentar negatif. Dan ada juga yang terprovokasi dari misalkan dia biasa aja, jadi ikut tidak menyukai
orang tersebut dan ikut member komentar yang negatif.
Flaming
adalah tindakan provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang menyinggung seseorang. Flaming
berarti memanas-manasi keadaan sehingga terjadi perdebatan. Sesuai dengan kasus
di atas, merupakan
contoh dari flaming, dapat dilihat adanya komentar penghinaan. Hal tersebut menyebabkan
kesakit hatian, kesalah pahaman, dan kemarahan bagi pengguna lain. Komentar
dari gambar diatas pada dasarnya sangat mengganggu si pengguna atau si pemilik
foto tersebut. Karena komentar tersebut bisa memancing emosi orang lain juga
yang tidak menyukai pemilik akun tersebut sehingga akan bertambah banyak
komentar-komentar negatif lainnya.
D. KESIMPULAN
Cyber Bullying adalah segala
bentuk kekerasan yang dialami oleh anak atau remaja dan dilakukan teman seusia
melalui dunia internet atau dengan bantuan teknologi. Cyber bullying merupkan
kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi atau
dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet atau teknologi
digital seperti telepon seluler dan sosial media. Flaming berasal dari kata flame yang berarti membara atau
membakar. Pengertian flaming di internet memiliki arti yang berbeda.
Yaitu, sifat yang dapat membakar, membara, atau menyalakan emosi orang sehingga
bisa dibilang konflik di dunia maya itu. Maka dari itu sebagai pengguna internet yang baik, maka kita harus
mengetahui etika-etika berintrnet yang baik. Supaya kita tau batasan-batasan
dan kita pun dapat menjaga perasaan pengguna lain supaya tidak terjadinya
konflik di dunia maya.
E. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas atau sulit untuk dimengerti. Dan juga kami
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari kami dan kami ucapkan terima kasih.
Daftar Pustaka
P.J. Moor; A. Heuvelman; R.
Verleur (2010). "Flaming on YouTube". Computers
in Human Behavior. 26:
1536–1546.
P.J.
Moor (2007). "Conforming to the
Flaming Norm in the Online Commenting Situation".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar