Jumat, 23 Oktober 2015

Perjalanan Hidup





            Pada hari kamis, tanggal 14 Agustus 1997, pukul 11.00 pagi dilahirkan lah seorang bayi perempuan yang diberi nama “Risma Ayus Qonita”. Perempuan tersebut adalah saya sendiri. Nama panggilan saya bermacam-macam, saat saya SD saya dipanggil Qonita, saat SMP saya mulai dipanggil risma sampai saat ini. Tetapi ada saja yang memanggil nama saya yang lain yaitu Ayus. Saya dilahirkan di Jakarta pada R.S Pasarebo. Saat saya dilahirkan berat saya mencapai 3,1 kg. Sekarang,saya tinggal di Jakarta Timur, tepatnya berada di jalan cibubur 1. Saya disini tinggal bersama ibu saya,kaka kedua saya, beserta istri dan anaknya. Pada umur 4 tahun saya sudah disekolahkan di TK.Islam Ananda. 2 tahun saya menuntut ilmu di taman kanak-kanak,lalu saya melanjutkan pendidikan saya di SDN 04 Jakarta yang berada tidak jauh dari rumah. Di SD ini,saya menuntut ilmu selama 6 tahun. 6 tahun sudah terlewati,saya melanjutkan pendidikan saya di jenjang SMA, saya bersekolah di SMAN 58 jakarta yang berada di ciracas. Saat ini saya sudah berumur 18 tahun dan menduduki bangku pengkuliahan. Saya berkuliah di universitas gunadarma jurusan psikolog.
Saya anak keempat dari empat bersaudara, Ayah saya bernama Mochammad Zen Fuad( almarhum ) dan Ibu saya bernama Noernaningsih. Ayah saya dulunya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil dan Ibu saya sekarang hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Ibu saya mempunyai usaha di depan rumah saya, yaitu membuka salon kecantikan. Semua kakak-kakak saya sudah menikah. Yang pertama pria bernama Risya Ari Purnama,biasa dipanggil A Ica. Ia mempunya istri yang bernama Yoanka Khairunnisa,yang biasa di panggil Ba Adis. Mereka tinggal jauh dari tempat tinggal saya, yang berada di BSD. Yang kedua pria juga bernama Riansyah Rainal Purnama, dipanggil A Enang. Ia mempunya istri bernama Nurul Ilmi Hidayati,yang dipanggil Ba Ilmi. Mereka tinggal bersama saya dan ibu saya. Yang ketiga wanita bernama Rieries Agustriviant, yang biasa saya panggil Teh iis. Ia memili suami bernama Herdy Aria Yogaswara,yang saya panggil Mas Herdy. Mereka juga tidak tinggal bersama saya, mereka tinggal tidak jauh dari rumah,yaitu di ciracas. Saya juga memiliki keponakan kecil. Yang pertama bernama Wildan Aria Gianluigi,biasa dipanggil oleh saya igi,ia berumur hampir 2 tahun. Yang kedua bernama Nadhira Thafana Rainal,biasa dipanggil oleh saya dede ara. Ia baru berumur 1 tahun. Dan sekarang, kakak saya yang kedua sedang hamil lagi, jadi saya memiliki 3 keponakan kecil. Di keluarga saya sendiri,saya suka di panggil Ade Qonita. Karna saya anak terakhir saya dipanggil nya ade.
 Saat saya masih kecil,saya bercita-cita menjadi seorang dokter gigi. Dulu saya bercita-cita menjadi dokter gigi karna saat waktu kecil saya suka mondar-mandir ke dokter gigi karna kebiasaan buruk saya yang malas untuk menggosok gigi. Seiring berjalannya waktu, saya berubah pikiran tidak ingin menjadi dokter gigi lagi. Saya bercita-cita menjadi Polwan(polisi wanita),tetapi karna persiapan fisik dan mental saya yang belum cukup, saya ingin mempersiapkan matang-matang,sehingga saya menunda untuk ikut test kepolisian tahun ini. Jikalau saya tidak bisa mewujudkan cita-cita saya menjadi polisi,saya juga mempunyai cita-cita lain. Yaitu menjadi seorang psikolog terpercaya dan terkenal. Yang terpenting lagi,cita-cita saya yang paling utama yaitu,bisa membahagiakan ibu saya,ayah saya yang sudah tiada. Dan membuktikan ke kakak-kakak saya,kalau saya bisa sukses seperti mereka,
Hobi saya bermain basket. Hobi saya ini muncul pada saat saya SMA. Pada saat itu,saya melihat teman saya yang menikuti ekskul basket disekola terlihat asik sekali dan dia sangat bersemangat untuk menikutinya. Saya jadinya ingin tahu tentang basket,dan akhirnya saya bertanya-tanya kepada teman saya bagaimana cara masuk basket dan cara-cara permainan dari basket tersebut. Pada saat SMA saya dan teman-teman saya juga mendapat prestasi dari basket teersebut. Banyak penghargaan yang kami raih dari basket di sekolah saya saat itu. Selain basket, saya juga mempunya hobi lain. Yaitu mengibarkan bendera merah-putih. saat saya SMA memang saya tidak mengikuti ekskul paskibra. Tetapi, saya mengikuti seleksi pasukan pengibaran bendera merah-putih tahun 2014. Dan alhamdulillah saya lolos hingga tingkat provinsi yang mewakili provinsi dki Jakarta.
saya memiliki pengalaman hidup saya yang selalu saya ingat. saya akan menceritakan pengalaman saya tersebut di post-an saya berikutnya. Terimakasih.
ini adalah foto terakhir saya dan ibu saya, saat ayah saya belum meninggal



dan ini adalah foto saya bersama kakak-kakak saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar