Pada hari kamis, tanggal 14 Agustus
1997, pukul 11.00 pagi dilahirkan lah seorang bayi perempuan yang diberi nama
“Risma Ayus Qonita”. Perempuan tersebut adalah saya sendiri. Nama panggilan
saya bermacam-macam, saat saya SD saya dipanggil Qonita, saat SMP saya mulai
dipanggil risma sampai saat ini. Tetapi ada saja yang memanggil nama saya yang
lain yaitu Ayus. Saya dilahirkan di Jakarta pada R.S Pasarebo. Saat saya
dilahirkan berat saya mencapai 3,1 kg. Sekarang,saya tinggal di Jakarta Timur,
tepatnya berada di jalan cibubur 1. Saya disini tinggal bersama ibu saya,kaka
kedua saya, beserta istri dan anaknya. Pada umur 4 tahun saya sudah
disekolahkan di TK.Islam Ananda. 2 tahun saya menuntut ilmu di taman
kanak-kanak,lalu saya melanjutkan pendidikan saya di SDN 04 Jakarta yang berada
tidak jauh dari rumah. Di SD ini,saya menuntut ilmu selama 6 tahun. 6 tahun
sudah terlewati,saya melanjutkan pendidikan saya di jenjang SMA, saya
bersekolah di SMAN 58 jakarta yang berada di ciracas. Saat ini saya sudah
berumur 18 tahun dan menduduki bangku pengkuliahan. Saya berkuliah di
universitas gunadarma jurusan psikolog.
Saya
anak keempat dari empat bersaudara, Ayah saya bernama Mochammad Zen Fuad(
almarhum ) dan Ibu saya bernama Noernaningsih. Ayah saya dulunya adalah seorang
Pegawai Negeri Sipil dan Ibu saya sekarang hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Ibu
saya mempunyai usaha di depan rumah saya, yaitu membuka salon kecantikan. Semua
kakak-kakak saya sudah menikah. Yang pertama pria bernama Risya Ari Purnama,biasa
dipanggil A Ica. Ia mempunya istri yang bernama Yoanka Khairunnisa,yang biasa
di panggil Ba Adis. Mereka tinggal jauh dari tempat tinggal saya, yang berada
di BSD. Yang kedua pria juga bernama Riansyah Rainal Purnama, dipanggil A
Enang. Ia mempunya istri bernama Nurul Ilmi Hidayati,yang dipanggil Ba Ilmi.
Mereka tinggal bersama saya dan ibu saya. Yang ketiga wanita bernama Rieries
Agustriviant, yang biasa saya panggil Teh iis. Ia memili suami bernama Herdy
Aria Yogaswara,yang saya panggil Mas Herdy. Mereka juga tidak tinggal bersama
saya, mereka tinggal tidak jauh dari rumah,yaitu di ciracas. Saya juga memiliki
keponakan kecil. Yang pertama bernama Wildan Aria Gianluigi,biasa dipanggil
oleh saya igi,ia berumur hampir 2 tahun. Yang kedua bernama Nadhira Thafana
Rainal,biasa dipanggil oleh saya dede ara. Ia baru berumur 1 tahun. Dan
sekarang, kakak saya yang kedua sedang hamil lagi, jadi saya memiliki 3
keponakan kecil. Di keluarga saya sendiri,saya suka di panggil Ade Qonita.
Karna saya anak terakhir saya dipanggil nya ade.
Saat saya masih kecil,saya bercita-cita
menjadi seorang dokter gigi. Dulu saya bercita-cita menjadi dokter gigi karna
saat waktu kecil saya suka mondar-mandir ke dokter gigi karna kebiasaan buruk
saya yang malas untuk menggosok gigi. Seiring berjalannya waktu, saya berubah
pikiran tidak ingin menjadi dokter gigi lagi. Saya bercita-cita menjadi
Polwan(polisi wanita),tetapi karna persiapan fisik dan mental saya yang belum
cukup, saya ingin mempersiapkan matang-matang,sehingga saya menunda untuk ikut
test kepolisian tahun ini. Jikalau saya tidak bisa mewujudkan cita-cita saya
menjadi polisi,saya juga mempunyai cita-cita lain. Yaitu menjadi seorang
psikolog terpercaya dan terkenal. Yang terpenting lagi,cita-cita saya yang
paling utama yaitu,bisa membahagiakan ibu saya,ayah saya yang sudah tiada. Dan
membuktikan ke kakak-kakak saya,kalau saya bisa sukses seperti mereka,
Hobi
saya bermain basket. Hobi saya ini muncul pada saat saya SMA. Pada saat
itu,saya melihat teman saya yang menikuti ekskul basket disekola terlihat asik
sekali dan dia sangat bersemangat untuk menikutinya. Saya jadinya ingin tahu
tentang basket,dan akhirnya saya bertanya-tanya kepada teman saya bagaimana
cara masuk basket dan cara-cara permainan dari basket tersebut. Pada saat SMA
saya dan teman-teman saya juga mendapat prestasi dari basket teersebut. Banyak
penghargaan yang kami raih dari basket di sekolah saya saat itu. Selain basket,
saya juga mempunya hobi lain. Yaitu mengibarkan bendera merah-putih. saat saya
SMA memang saya tidak mengikuti ekskul paskibra. Tetapi, saya mengikuti seleksi
pasukan pengibaran bendera merah-putih tahun 2014. Dan alhamdulillah saya lolos
hingga tingkat provinsi yang mewakili provinsi dki Jakarta.
saya memiliki pengalaman hidup saya yang selalu saya ingat. saya akan menceritakan pengalaman saya tersebut di post-an saya berikutnya. Terimakasih.
ini adalah foto terakhir saya dan ibu saya, saat ayah saya belum meninggal dan ini adalah foto saya bersama kakak-kakak saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar