Nama : Risma Ayus Qonita
NPM : 16515073
Kelas : 3PA08
Pendahuluan
Dalam
kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan suatu
kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan
manusia. Kreativitas manusia melahirkan pencipta besar yang mewarnai
sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakulernya.
Banyak orang
mengartikan kreativitas adalah sikap hidup dan prilaku, juga ada yang menghubungkan
kreativitas dengan gagasan-gagasan baru dalam ilmu, teknologi dan pemecahan
masalah berbagai bidang. Gagasan/ide itu sendiri merupakan rancangan yang tersusun
di pikiran. Dengan adanya gagasan/ide maka timbulah sebuah konsep yang
merupakan dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Kreativitas seseorang juga dapat di analisis dengan
teori-teori menurut para ahli.
Orang
kreatif yang saya jadikan contoh dalam makalah ini adalah BJ Habibie.
Beliau merupakan orang yang saya kagumi karena dapat membuat teori untuk
pesawat terbang dan menciptakan beberapa pesawat terbang. Lalu saya akan
menganalisis berdasarkan teori menurut para ahli.
Masa Muda BJ Habibie
Prof. DR (HC). Ing. Dr.
Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun)
merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie
menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil
Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster”
antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya]. Dimasa
kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di
Teknik Mesin Institut
Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische
Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A.
Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk
menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman. Berbeda dengan rata-rata
mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie
(terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah
Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas
Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh
gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma
teknik (catatan : diploma teknik di
Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain)
dengan predikat summa cum laude.
Pak
Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri
Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman,
Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah
tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang.
Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor
Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.
Pekerjaan dan Karir
Selama menjadi
mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi
keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di
Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala
Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan
kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat
terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Atas kinerja dan
kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus
Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior
bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya
orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat
terbang Jerman ini.
Sebelum memasuki usia
40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan
konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan
iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas
oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai
hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya
dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“,
“Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.
Selain itu bj habiebie
juga mempunyai karya mendesain dan menciptakan pesawat terbang yaitu:
1.
VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
2.
Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
3.
Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
4.
Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
5.
CN – 235
6.
N-250
dan secara tidak langsung turut
berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
1.
Helikopter BO-105.
2.
Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
3.
Beberapa proyek rudal dan satelit
Analisis Berdasarkan Teori
Menurut
saya BJ habiebie berkaitan ke dalam teori Csikzenmihalyi. Di teori tersebut memberikan
5 ciri kreativitas salah satunya, yaitu minat pada usia dini pada ranah
tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat sacara mendalam terhadap ranah
tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas. Seperti penjelasan
di atas di jelaskan bahwa Bj habiebie dari kecil Dimasa kecil, Habibie telah
menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut
Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische
Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Jadi menurut saya bj habiebie memang
mempunyai ketertaikan/minat terhadap fisika/teknik mesin pesawat. Dari ketertarikan/minatnya
tersebut bj habiebie dapat menghasilkan kreativitas yang luar biasa seperti
membuat beberapa rumusan teori salah satunya adalah “Habiebie Method” dan menciptakan
pesawat terbang.
Daftar Pustaka
Makmur
Makka. A True Life of Habibie. Pustaka Iman : Bandung
BJ
Habibie.2006. Detik-Detik yang
Menentukan. THC Mandiri : Jakarta